Rabu, 18 Mei 2011

The Royal Wedding William & Kate


I cant believe my lovely prince that I adore from elementary school get married. Ya, ada rasa sedih, tapi juga bahagia karena dia sudah temukan gadis idamannya. I believe that inside William there’s a wild side. Konon cerita mereka sudah tinggal bersama selama masa pacaran 8 tahun itu, selama masa kuliah mereka di Universitas St. Andrew di Skotlandia. Jadi ternyata meski Duke udah mengencani banyak gadis, ternyata dia sudah punya 1 calon kuat. Tapi ternyata bukan hanya saya yang kecewa, beberapa sebelum pernikahnnya, sekitar 10 gadis berpakaian seperti Kate Middleton pada saat pertunangan (Oktober 2010) yang memajang diri di depan Istana Buckingham dengan menyatakan kekecewaannya. Hiks..
Judulnya Pernikahan Agung Abad ini, Pernikahan di Negeri Dongeng ataupun Royal Wedding. Sekitar 6500 jurnalis dari berbagai negara berkumpul di London untuk meliputnya, ditayangkan secara langsung di stasiun televisi di seluruh dunia dan ditonton kurang lebih 2 milyar penduduk dunia atau sepertiga populasi penduduk dunia. Di Indonesia saja, ada sekitar 4 stasiun televisi yang meliput dan menayangkannya secara live. Belum lagi main news mengenai Royal Wedding tersebut yang ditayangkan di setiap siaran berita di televisi, radio dan koran hanya di Indonesia saja. Bahkan kemarin Senin pun saya melihat berita di televisi bahwa salah satu media massa di Inggris mengundang ahli pembaca gerak bibir untuk mengetahui apa saja percakapan rahasia Will-kate selama pernikahan tersebut sampai tiba di Istana Buckingham. Terungkap fakta bahwa Kate sebenarnya tidak menikmati kemewahan dan hingar bingar pernikahannya tersebut. What a marriage, sampai segitunya media penasaran!
Inggris merupakan negara persemakmuran (commonwealth) yang menganut sistem pemerintahan monarki. Di balik hingar bingar pernikahan William dan Kate ternyata tersimpan fakta yang membuat saya kaget. Pernikahan tersebut diperkirakan menelan biaya USD 40 juta, atau setara dengan 600 milyar. Banyak pesohor dan artis yang datang acara pemberkatan pernikahan Will-Kate di Westminster Abbey, gereja tua dengan bangunan indah yang merupakan tempat pemberkatan jenazah Lady Diana. Tempat di gereja tersebut memang sengaja dipilih untuk mengenang ibunda Will yang meninggal 30 Maret 1997 lalu. Bahkan lagu pemakaman Lady Di juga diputar di luar gedung gereja. Sementara untuk resepsinya di Istana Buckingham, hanya dihadiri tamu-tamu privat mereka, sahabat dan keluarga yang berjumlah kurang lebih 300 orang. Will-Kate juga diberi gelar khusus oleh Ratu yang jarang digunakan. Gelar tersebut adalah His Royal Higness Duke of Cambridge dan Her Royal Highness Dutchess of Cambridge.
Pada hari Jumat 29 April 2011 itu, stasiun televisi menjadikan footage peristiwa tersebut sebagai headline dan main theme seharian penuh. Saya mengikuti setiap detail informasi mengenai pernikahan mereka. Saya hanya bisa kagum dan terheran-heran. Aneh dan takjub. Melalui layar televisi di rumah, I saw them lay their hands untuk pertama kalinya sebagai pasangan suami istri di atas balkon istana Buckingham, didepan milyaran mata audiens yang melihat langsung di lokasi dan melalui media massa seperti saya. Pernikahan mewah yang menelan banyak biaya tersebut dikarenakan hanya ada selama 30 tahun sekali, yakni pernikahan langsung dari keturunan Ratu Elizabeth dan pertama kalinya Ratu menikahkan cucunya. Ada informasi yang saya peroleh, bahwa dalam setiap pernikahan keluarga kerajaan, yang selalu dinantikan adalah kemunculan gaun sang pengantin perempuan. Perancang gaun pernikahan Diana-Charles mengatakan bahwa dia terpilih untuk merancang gaun Diana dan selalu dikejar oleh wartawan dan masyarakat. Mereka penasaran dengan rancangan dan bahan yang digunakan. Kuncinya adalah bahan yang unik dan jarang digunakan. Dan biasanya perancang gaun terpilih meninggalkan jejak bahan palsu disekitar rumah mode mereka. Pada saat pengantin perempuan menggunakan gaun untuk pertama kalinya, ternyata sudah berkumpul para pembuat pola. Penjahit sudah menjahit detail gaun pada malam hari setelah pernikahan, dan gaun aspal mirip gaun pengantin wanita sudah bisa didapatkan di semua toko yang menjual/menyewakan gaun pengantin. Gaun Kate sendiri dirancang oleh Sarah Burton, gaun yang cukup sederhana, menurut saya mirip kebaya modifikasi. Indah dan ‘katanya’ berharga sekitar 500 juta! Sementara cincin pertunangan Will-Kate adalah cincin pertunangan Diana-Charles dan berharga sekitar 54 M! Berupa batu safir besar yang dihiasi banyak sparkling diamond di sekelilingnya. Will menyimpan dan mempersembahkan cincin tersebut untuk gadis pujaannya yang akan menjadi ratunya di masa depan (finally Kate!) serta untuk menghadirkan ibunya dalam suasana kebahagiaan tersebut. Belum soal cincin pernikahan yang dikenakan pengantin perempuan. Emas yang digunakan adalah emas Wales, yakni emas langka asli Inggris, yang tambangnya saja sudah ditutup. Pengrajin emas kerajaan mengatakan bahwa emas Wales adalah emas khusus untuk pengantin perempuan kerajaan dan kerajaan sudah memiliki gumpalan bentuk padatnya, tinggal dicairkan dan didesain. Juga tiara yang digunakan adalah tiara emas, intan dan logam yang merupakan koleksi Ratu. Tapi ada beberapa pengantin perempuan kerajaan yang menggunakan tiara baru / modifikasi tetapi dengan desain lama milik Raja/Ratu sebelum Ratu Elizabeth.
Terkait dengan itu, di salah satu stasiun televisi saya melihat film The Queen. Film yang menayangkan tentang pemakaman Putri Diana tersebut, ternyata memberi pengetahuan baru pada saya bahwa dalam prosesi pemakamannya. Kebetulan ketika Diana meninggal pada 1997 lalu, saya masih sekolah dasar, sehingga saya kurang mendapat info yang tepat. terdapat polemik antara kebijakan Ratu Elizabeth II dan respon masyarakat Inggris. Masyarakat Inggris saat itu menginginkan Diana dihormati sebagai anggota kerajaan dan dimakamkan secara terbuka. Keluarga kerajaan Inggris ternyata memiliki prinsip mengedepankan tugas sesuai sumpah yang telah diucapkan. Ratu memiliki masa pemerintahan sepanjang hidupnya dan disumpah sejak beliau masih gadis belia sebelum akhirnya bertemu dengan Pangeran Phillipe dan memiliki 4 putra. Ratu dibesarkan pada masa perang dan cenderung menyembunyikan perasaan dan bersikap formal terhadap masyarkat umum. Padahal di sisi lain, Diana semasa hidupnya adalah pencair suasana, yang sebetulnya perubah imej kaku kerajaan di mata publik, dimana dia bersikap terbuka terhadap publik dan menyayangi anak-anak secara ekspresif, sehingga banyak jurnalis dan paparazzi banyak mengejarnya dan menjadikan obyek berita. Diana bertutur melalui rekaman wawancara yang diputar dalam film tersebut bahwa dia dianggap sebagai ancaman oleh Ratu dan keluarga kerajaan. Padahal awal mula perjodohan sang putri dengan Pangeran Charles adalah melalui kesepakatan antara Ratu dan mantan ajudannya, yakni ayah Diana. Diana dan Charles sendiri menikah pada tahun 1981, dan pada saat hari pernikahannya tersebut dia sudah mengetahui kenyataan yang menyakitkannya, yakni Charles masih mencintai perempuan pujaannya, Camilla Parker Bowles (banyak yang mengatakan bahwa Camilla yang merebut Charles. Tapi sekarang keluarga kerajaan sudah dapat menerima dia sebagai anggota keluarga --- Cam diundang saat pernikahan Will-Kate).
Ok, back to the Queen. Jadi, film tersebut bertutur tentang keadaan kerajaan Inggris yang tidak memiliki hubungan baik dengan publik. Sebagian publik masih menghormati Ratu tetapi sebagian lainnya sudah berpikiran bahwa sistem monarki sudah kuno dan terlalu kaku untuk diberlakukan di masa kini (sekalipun setting film tahun 1997). Salah satu yang berpikiran demikian adalah Tony Blair, Perdana Menteri Inggris (sekarang masih gak, ya?) sekaligus Ketua Partai Buruh yang juga merupakan partai oposisi yang seringkali menentang kebijakan kerajaan. Blair menyarankan kepada Ratu agar bersikap lebih ramah dengan mendatangi crowd yang sudah memadati Istana Buckingham di London yang sudah berisi tumpukan bunga duka cita. Crowd juga mengatakan bahwa istana seharusnya mengibarkan bendera setengah tiang yang bertanda ratu sedang ada istana dan sebagai tanda duka cita. Melalui mediasi alot antara Blair dan Ratu, baik melalui Charles, ajudan dan ratu sendiri, akhirnya juga disepakati istana mengibarkan bendera setengah tiang. Pemakaman Diana adalah pemakaman terbuka sebagai opsi yang diajukan Blair, yang juga pada akhirnya disetujui oleh Ratu. However publik mencintai Diana, dan menamainya Putri Rakyat. Disini saya tangkap ada people power. Rakyat cenderung mengecam sikap Ratu yang diam saja (bahkan Will dan Harry selama beberapa hari belum diberitahu jika ibunya sudah meninggal dan mereka malah diajak berburu kijang di lahan milik kerajaan selama beberapa hari). Akhir film tersebut menayangkan diplomasi yang lebih cair antara Ratu dan Blair, yang dapat diartikan bahwa Ratu sudah bisa melihat keluar, kepada minat rakyat Inggris yang menginginkan sistem yang lebih modern (apakah ini juga berlaku pada aula Istana Buckingham yang disulap menjadi nightclub pada resepsi Will-Kate?). Rakyat Inggris kini sebenarnya dilematis dalam pilihan bernegara. Golongan tua masih inginkan sistem kerajaan, sementara golongan muda sudah berpikiran modern dan sebagian yang ekstrim menuntut penghapusan monarki.
Kini, Back to 2011, dibalik hingar bingar pernikahan tersebut tersingkap fakta bahwa Kerajaan Inggris ternyata saat ini juga sedang mengalami defisit secara ekonomi dan tingkat popularitas kerajaan Inggris juga sedang menurun. Menurut para pengamat, kerajaan Inggris juga gagal memenuhi harapan masyarakat sebagai role mode pemeluk agama Kristen yang taat dikarenakan 3 dari 4 anak Ratu sudah bercerai. Mantan istri Pangeran Andrew, yakni Sarah Fergusson yang merupakan seorang artis juga pernah menjual skandal kerajaan kepada media massa. (Sekilas info, Fergusson tidak ikut diundang dalam acara pemberkatan dan resepsi Will-Kate). At least, diharapkan Will-Kate menjadi duta kerajaan yang dapat membawa perbaikan ekonomi dan imej. Success to Will-Kate!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jangan lupa tinggalkan komentar pada tulisan saya, ya! boleh kritik boleh saran. just be honest.
terimakasih.